Di ruang menunggu
kita menyimpul resah dan ragu
mengiring langkah waktu
yang berangkat
senyap dan lambat.
Di ruang menunggu
kita bagai pesalah
terhukum oleh lelah gelisah.
Wajah-wajah yang menanti
menabir warna pada riak sendiri
larut dalam peta rasa
tak terbaca.
Di ruang ini
harap dan debar
bergetaran menggiring doa.
Anggerik Mall, Shah Alam
28 April 2010.
5 comments:
Jadi Sdr Rositah menyukai persamaan bunyi di hujung baris juga? Sajaknya menarik juga.
Terima kasih atas perhatian.
Sajak ini cuma sajak yang sederhana, terhasil oleh desah gelisah.
Ikatan bunyi - kadang hadir, kadang dipinggir...mungkin saya belum temui identiti.
Sdr Rositah: Tidak diusahakan dikirim ke akhbar atau majalah sastera? Atau sudah ada, tetapi saya yang terlepas perhatian.
Lama dulu...ada. Sekarang sudah malas sesudah lebih kerap tidak tersiar drp mendapat tempat.
Oh ya, mungkin sdr terlupa, kita pernah berjumpa di Pekan, pagi selepas malam puisi SPNTR. Hanya hendak maklumkan saja.
Ya. Masih ingat. Selamat terus berkarya dan jangan kecewa untuk terus mengirim
Post a Comment