setelah sekian lama terpisah
oleh batas waktu dan sempadan daerah
hari ini kita menjabat salam pertemuan
mencari titik mula kita kehilangan
menelusuri jejak-jejak yang kita tinggalkan.
Kita harungi onak remaja
saat derita berkongsi tangis, bahagia sesama tertawa
atau rajuk yang sering terpujuk
di piala setiakawan.
Tidak lupa menggalas tanggungjawab di pundak muda
pesanan ayah bonda dan amanah bangsa
menara gading medan kita
membina prasasti, memacak teguh dan percaya
ketekunan, keazaman dan cekal usaha
menjelma kemilau permata, menyuluhi jalan kita.
Takwim waktu menghantar kita
melangkahi lawang kehidupan
alun kehidupan mengajar kita mengenali gelombang
perahu keyakinan ada kalanya goyah oleh payah realiti
namun tidak pernah tewas tekad terbina
menggapai cita yang pernah tercipta.
Takwim waktu jualah mengheret kita
ke gerbang kedewasaan, mencipta ruang lain kehidupan
membina keluarga dengan semaian cinta
diri mengukuh perkasa
sehingga waktu menjadi begitu terburu
lalu tidak sempat kita menoleh atau menunggu.
Musim-musim yang kita tinggalkan
kian meminggir teman daripada pandangan
tapi buru-buru kehidupan tidak selamanya membentang halang
monumen kenangan menyampaikan salam ingatan
bilah-bilah rindu ada kalanya mengusik keharuan
dalam sepi
kita tangisi teman-teman yang lebih dahulu mengadap Ilahi
atau tertanya jua
handai taulan yang tak terjejak kabar berita.
Demikian sukar menenun aksara menggitakan cinta
pada detik pertemuan ini
kita maknakanlah kesempatan yang ada
dengan salam kasih kita rapatkan sekian jurang terbina
Silaturrahim kita pereratkan
perkukuh ukhuwah sesama kita
menunai tuntutanNya jua,
gapailah insaf dalam getar kalbu
kita masih dikurniaNya secebis waktu.
Rositah Ibrahim
Malam Secebis Merah 2006
No comments:
Post a Comment